Kamis, 03 November 2016

Logo Desa Kerakas Kecamatan Sungaiselan

PENGANTAR KEPALA DESA KERAKAS
Bismillahirrohmanirrohim.
                Alhamdulillah, dalam kurun waktu pemerintahan kami beragam inovasi telah kami laksanakan dan kembangkan demi terciptanya masyarakat yang senantiasa harmonis dan sejahtera. Terbentuk sejak tahun 2007 desa kami terus berproses kearah yang lebih baik. Ragam kendala kami hadapi dengan tenang dan kami anggap sebagai bagian guna menuju pada kedewasaan bagi desa kami. dari kesemuanya, sinergitas yang kami lakukan beberapa tahun ini telah menghasilkan sebuah kesepakatan untuk membuat logo desa sebagai identitas diri yang orisinil dan menggambarkan kedirian Desa Kerakas kami tercinta.
Sebagai pembuka, selaku pelaksana pemerintahan desa kami meyakini bahwa keluhuran nilai-nilai lokal yang memebentuk sistem sosial pada dasarnya memberikan pembelajaran kepada kita. Bahasa, tradisi dan budaya hingga nilai-nilai etik tidak lepas dari persinggungan antara seluruh masyarakat desa kami dengan alam yang melalui izin Allah telah menghidupi kami. berangkat dari hal tersebut maka logo desa ini tercipta.
Dalam kesempatan ini, kami akan mencoba menjabarkan makna semiotik bentuk dan warna yang kami goreskan pada logo desa dengan harapan kesemuanya mampu menjadi ghirah[1] yang terus membakar sisi kreatifitas hingga kami akan terus membangun dan mejadi desa yang harmonis serta sejahtera.
Semiotik[2] Warna :
Warna pada logo kami, secara dominan kami sematkan warna hijau dengan tujuan mengambarkan kemakmuran dan gambaran real dari aktifitas masyarakat desa kami yang 80% berprofesi sebagai petani. Sebagai mahkluk yang diciptakan logo ini diharapkan akan senantiasa mengingatkan kami untuk terus berproses menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Warna kuning kaki (krem)  adalah gambaran dari ketenangan pikir dan ketepatan prilaku, disisi lain juga ketenagan mewakili makna keharmonisan yang merupakan gambaran dari pluralnya masyarakat desa kami yang 40%-nya terdiri dari beragam suku seperti, batak, jawa, tionghua dan flores. Kekayaan tradisi dan kesukuan ini kami berusaha menunjukkan bahwa perbedaan adalah kesatuan yang mutlak.
Warna dominan yang selanjutnya adalah merah, sengaja kami pilih sebagai bentuk semangat kami yang menyala-nyala dalam membangun desa kami tercinta sekaligus bentuk real refolusi mental yang digadang-gadang oleh pemerintah pusat. 
Semiotik Bentuk :
Berkaitan dengan bentuk logo, kami memilih mengedepankan nilai-nilai pancasila dengan 5 (lima) sudut sebagai gamaran dari masing-masing sila. Sedangkan pada simbol dominan dibagian tengah, kami sematkan komoditas pertanian kami yakni pohon lada (sahang) sebagai gambaran dan cita-cita untuk menjadikan desa kami sebagai penghasil lada. Pada bagian bawah pita kami tempatkan buah lada sebagai penegas dari keseriusan kami mencapai-cita yang akan kami capai.
Backgroud dari simbol logo kami memilih gambaran perbukitan sebagai bentuk geografis desa kami tercinta. diharapkan gambaran ini mampu menjadi semangat bagi kami untuk menajukan pariwisata di desa kami. bentuk pita yang membentang di logo desa kami, merupakan bentuk dari kebersamaan dan gotong royong sekaligus keharmonisan diantara plural nya suku, tradisi dan budaya yang ada pada desa kami.
Sebagai penutup, Puji Syukur Atas Allah yang telah memberikan kami kesempatan dalam menyelesaikan pembuatan logo desa kami sehingga semuanya dapat telaksana dengan baik dan lacar. Semoga kerjasama yang terbangun dapat menjadikan desa kami sebagai desa yang berprestasi dan sejahtera... Wallahu A’lam Bissowab


[1] Merupakan padanan kata semangat dalam bahasa Indonesia
[2] Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari tentang makna silbolisasi baik warna bentuk maupun objek lainnya yang sengaja dibuat oleh manusia guna menggambarkan maksud tanpa melalui bahasa.

0 komentar:

Posting Komentar